Hari Film Nasional

Source: Instagram @wulanguritno

Source: Instagram @wulanguritno

Sejujurnya saya ga tau sih kalau hari ini adalah Hari Film Nasional (HFN), cuma berhubung yang saya follow di Instagram kebanyakan artis dan pada pasang foto soal HFN ini, Jadi tau deh. Terus ingin ikut merayakan lewat postingan πŸ™‚

Tanggal 30 Maret dipilih sebagai Hari Film Nasional karena pada tanggal tersebut tahun 1950 adalah hari pertama pengambilan gambar Darah & Doa. Film yang distradarai oleh Usmar Ismail ini sangat mencirikan Indonesia. Film ini juga diproduseri oleh perusahan Indonesia bernama Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia). Sumber Wikipedia, silahkan klik link tersebut jika ingin tahu lebih jelas soal sejarah perfileman Indonesia.

Sebenarnya saya termasuk golongan orang-orang yang malas nonton film Indonesia di bioskop. Alasannya sederhana, paling juga tar lagi tayang di tv swasta. Kalau toh ada film Nasional yang akan saya tonton di bioskop, film itu harus bagus banget. Entah itu dari cerita, pemain, atau tempat syutingnya. Cuma, bukannya membela diri sih, untuk film barat pun saya menerapkan beberapa daftar sebagai pertimbangan kok. Kalau cuma film-film drama yang ga ada spesial efek, saya pasti lebih memilih dvd (bajakan tentunya, duh malu deh) atau unduh dan nonton dikamar.

Tapi kembali lagi, bagaimana perfileman Tanah Air akan maju kalau kita sendiri ga mengapresiasi lewat menontonnya di bioskop. Waktu itu pernah dengan penjelasan dari Mira Lesmana soal kenapa film Indonesia cepat sekali tayang di tv swasta. Menurut beliau, kalau tidak dijual ke tv swasta mereka malah rugi. Sebaliknya, para sineas berarti harus bikin film yang bagus maksimal kalau mau orang-orang kayak saya nonton film Indonesia.

Beberapa film Indonesia yang sangat membekas diingatan gw adalah Ada Apa Dengan Cinta (AADC), Pasir Berbisik, Arisan 1 & 2, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Pendekar Tongkat Emas dan err.. Masih banyak lagi ternyata.. πŸ˜€

Jadi, film Indonesia apa yang melekat diingatanmu?

Tips Bertemu Calon Mertua dan Keluarganya

Kali ini saya mau sedikit berbagi ilmu yang sudah saya dapatkan dari pengalaman sendiri dan masukkan dari beberapa orang. Berhubung calon mertua saya adalah orang Batak, yang memang masih memegang kuat tradisinya, jadi saya benar-benar mencari banyak informasi sebelum bertemu. Maklum, saya datang dari keluarga yang tergolong santai, daripada saya salah, lebih baik membenahi diri sebelum bertemu. Tapi tips ini tidak pakem yah, bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada dimasing-masing keluarga. So, berikut tips nya:

1. Jangan pernah pakai celana pendek atau busana terlalu santai saat akan mengunjungi camer atau keluarga besarnya. Ini masukkan pertama yang saya dapat dari istri sepupunya Ai (yang berdarah Jawa) yang memang sudah ditatar oleh para Namboru sebelumnya. Kalau memang bukan tipe perempuan tomboy kayak saya, pakailah terusan yang cantik. Saya pun kemarin sempat diprotes karena beberapa kali bertemu keluarga memakai celana jeans dan blouse. Ya protesnya sih lebih ke masukkan ya, katanya biar lebih ayu jadi perempuan. Dan buat saya sih ini ga masalah.

2. Saat pertemuan keluarga, jangan nempel terus dengan pasangan. Karena biasanya posisi duduk pun akan terpecah dengan sendirinya. Cobalah berbicara dengan para Namboru, saudaranya perempuan, atau ke Mama camer. Beruntungnya saya waktu itu bisa langsung dekat dengan istri sepupu Ai, jadi kemana dia pergi selalu saya ikuti. Haha.

Source: barkpost.com

Source: barkpost.com

3. Ringan tangan lah saat berkumpul, jangan hanya duduk saja. Macam bantu siapin minuman didapur, atau bantuΒ  membawa piring kotor ke dapur setelah makan. Apa saja yang sekiranya bisa dilakukan. Rasanya ga cuma di perkumpulan Batak sih, ditempat saya di Minahasa juga begini. Perempuan yang terlihat rajin pasti lebih cepat disayang. Jadi buat kamu yang masih suka malas, ayo mulai dilatih biar bisa rajin..haha *ngaca* Tapi melakukannya jangan dengan terpaksa ya, karena raut muka itu ga bisa bohong lho. πŸ˜€

4. Jangan pernah duduk dengan posisi persis berhadapan atau persis bersebelahan dengan camer yang berbeda gender (saya ga tau apakah ini juga berlaku dengan orang tua lainnya macam Bapak Tua, Inang Tua, dll). Pastikan ada orang lain diantara kita dengan camer , bisa pasangan atau camer yang satu lagi. Saya sudah lupa penjelasannya kenapa, tapi kayaknya memang tidak sopan kalau saya yang perempuan berhadapan atau bersebelahan langsung dengan camer laki-laki.

5. Pelajari panggilan-panggilan yang ada, macam Namboru, Uda, Tulang, dan lainnya. Klik link ini untuk daftar panggilan yang lebih lengkap. Waktu pertama kali ke rumah Uda di Cibubur, saya ditegur sama salah satu Namboru, katanya saya ga boleh manggil Uda, hanya Ai saja yang boleh. Kalau saya ada lain lagi panggilannya tapi trus saya lupa apa. Rasanya untuk sebutan umum sih Namboru dan Amang Boru, soalnya saya BBM-an dengan Namboru Ai tetap memakai kata Bou (disingkat dari kata Namboru). Untuk calon mertua sendiri harusnya saya panggil dengan sebutan Amang dan Inang, tapi karena belum terbiasa, ya masih saya panggil Oom dan Tante. Mereka sih syukurnya mengerti. Jadi dari saya sendiri yang mesti belajar terus. Ini juga berlaku bagi suku-suku lain yang memang punya panggilan sendiri, macam suku Sangihe juga ada panggilannya. Tapi Minahasa sudah ga ada, atau saya yang ga tau? πŸ˜€

Seperti yang sudah saya jelasin dikalimat pembuka bahwa tips ini sebenarnya bisa berlaku secara umum dan bukan untuk kalangan tertentu saja. Selebihnya tinggal penyesuaian ke keluarga masing-masing. Macam si Ai yang bisa bebas banget cekikikan bareng Papa saya tanpa sungkan sejak hari pertama dia datang ke rumah πŸ™‚

Sekian tips dari saya, akan saya tambahkan kalau memang ada lagi. Sekarang mau minta teman-teman untuk berbagi tips dengan saya dan pembaca lainnya, syukur-syukur kalau ada yang mau berbagi pengalaman bertemu dengan Calon Mertua dan keluarga besar untuk pertama kali πŸ™‚

Kangen

Source: wallpas.com

Source: wallpas.com

Bapaknya Ai sudah balik lagi dari Medan, transit 2 hari di Jakarta biar bisa ketemu dengan Uda di Cibubur. Semalam Ai pulang kantor, mampir kostnya untuk ganti baju, ke kost Py untuk pamitan terus langsung lanjut ke Cibubur. Kalau kayak gini gw emang jadi lebih posesif dan minta dia ngasih kabar kalau sudah sampai.

Karena sudah ngantuk, meskipun belum dapat kabar dari Ai, gw pergi tidur. Toh gw sudah berdoa, dan doain dia bisa sampai dengan selamat, dan gw percaya Tuhan beserta Ai. Jadi gw tidur dengan perasaan yang tenang.

Ternyata sampai siang dia ga ada kabarnya juga 😦 Gw langsung WA kakaknya dan nanya keberadaan dia. Bersyukurnya gw punya calon kakak ipar yang baik banget. Dia langsung jawab kalau semalam Ai sudah sampai dan memang WA dia dari pagi pun belum dijawab. Si kakak pun sempat nanya apakah kami berantem apa gimana..haha.. Tentu saja gw jawab enggak, karena emang lagi dalam keadaan mesra-mesranya pas lepasin dia pergi kemarin.

Eh ga nyampe sejam, si tab bunyi, ternyata Ai nelpon. Kenapa gw sumringah? Karena selain emang lagi nunggu kabar juga karena setelah ga lagi LDR-an, si Ai jadi jaraaaaaang banget nelpon gw. Adapun nelpon pasti cuma buat bilang kalau dia sudah didepan kost dan nyuruh gw keluar secepatnya. Tadi pas nelpon, walau cuma sebentar, rasanya hati jadi tenang banget. Tenang karena tau semalam dia memang sampai dengan selamat, tau kalau di Cibubur dia baik-baik aja, tau kalau dia sudah lagi dijalan menuju ke tempat kakaknya di bintaro.

Pas nelpon dengerin suara Ai, gw tetiba langsung keingat memori LDR. Selama 3 tahun Ai gak pernah absen nelponin gw setiap hari. Dari buka mata sampai tutup mata lagi. Yang kangen tapi cuma bisa dengar suaranya itu menyiksa banget. Pacaran rasa jomblo kalau kata orang-orang. Sering banget saking kangennya sampai cuma bisa nangis-nangis gak jelas. πŸ˜€

Sempat protes ke Ai, kok ga pernah telpon lagi? Kata dia ngapain? Kalau kangen tinggal jalan bentar langsung ketemu kok :p

Sekarang sih tiada hari tanpa kehadirannya, makanya kepisah bentar aja rasanya gak rela gitu. Haha. Tetiba jadi melankolis gini gw πŸ˜€

Kalian juga gitu ga sih kalau kangen sama pasangan? Atau orang-orang terdekat (buat yg single)?