Filosofi Kopi

image

Jenis Film : Drama
Produser : Anggia Kharisma, Handoko Hendroyono, Glenn Fredly
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Penulis : Jenny Jusuf
Produksi : Visinema Pictures
Durasi: 117 Menit

Sinopsis: Hutang mengancam keberadaan kedai Filosofi Kopi yang didirikan oleh Jody dan Ben. Di tengah perjuangan mengatasi hutang dan belitan konflik di antara mereka, seorang pengusaha muncul dengan tantangan yang sanggup menyelamatkan Filosofi Kopi. Dengan keahliannya Ben berhasil meracik kopi yang diberi nama Perfecto, sampai kehadiran El yang mengatakan ada kopi yang lebih baik ketimbang mahakarya Ben meruntuhkan semuanya. Ben dan Jody tidak punya pilihan selain pergi mencari Kopi Tiwus yang akan menentukan kelangsungan Filosofi Kopi dan persahabatan mereka.
Source: http://www.21cineplex.com

Review:
Sebagai bentuk dukungan saya terhadap perfileman tanah air, saya berusaha untuk menonton film Nasional dibioskop. Film Filosofi Kopi ini saya pilih karena saya sudah baca bukunya duluan. Yup, film ini diangkat dari buku kumpulan cerpen (cerita pendek) Dee Lestari yg berjudul sama, yakni Filosofi Kopi. Tapi tentu saja dengan pengembangan cerita disana sini, kebayang kan kalau dari cerita pendek diangkat ke layar lebar paling-paling durasinya tidak sampai 10 menit.

Dan saya ga salah pilih untuk nonton film ini, selain karena pemainnya ganteng, tentu saja, Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody) gitu lho, tapi karena ceritanya yang kuat banget sampai kena dihati. Selain itu ada Julie Estelle (El) yang berperan sebagai Q Grader. Tadinya waktu baca buku, saya pikir Q Grader nya adalah seorang Bapak, tapi ternyata difilm dilakukan pengembangan. Memang sih, dibuku ga pernah disebutin profilnya, jadi lumayan ngasih kejutan lah.

Dan beberapa pemain lainnya yang sudah ga asing lagi. Untuk bermain film ini, Chicco dan Julie sampai belajar soal kopi beneran lho di Pasar Santa. Gak heran saat ada adegan mereka bicara soal teknik-teknik dalam dunia kopi terdengar sangat fasih. Acting merek pun bagus sampai-sampai persahabatan antara Ben dan Jody pun  terlihat sangat natural, dengn konflik-konflik yang ada yang mampu diatasi oleh mereka.  

Jadi bisa dibilang film ini lengkap banget ceritanya, ada persahabatan, hubungan antara ayah dan anak, soal kehilangan, soal ego dan cinta. Semua dikemas dengan sangat rapih dan sanggup memainkan perasaan penonton. Belum lagi soundtrack nya yang manjain telinga banget!!.. Lagu difilm ini bikin saya dan Ai ga mau beranjak dari kursi ketika film nya tamat, yang ada kami nungguin sampai selesai.

Nonton gih 🙂