Tak Ingin Berpisah

Sekarang setiap pagi selalu ada drama di rumah.

Drama karena si kecil ga mau ditinggal Ayah Bunda bekerja. Ahh.. Anak ku cepat sekali sih besarnya? Hihi.

Kadang berontak, kadang rela melepaskan, tapi mimik muka selalu sama. Ga rela.

Seperti tadi pagi ketika gw mau berangkat dan menyerahkan L ke Mbo, bukannya lepas, tapi rangkulan itu makin erat. Sedih rasanya.

Gw pun menurunkan L dan sambil jongkok, gw pegang badannya dengan lembut. Gw tatap matanya, dan gw berucap..

L, Ayah Bunda pergi kerja dulu ya. Kalau Ayah Bunda ga kerja, gimana masa depan mu nanti? Nanti L ga bisa beli mainan” Iya secetek itu alasan yang bisa gw utarain buat L saking otak mungkin juga belum maksimal di jam 6.20 pagi.

Syukur lah alasan cetek itu diterima L dengan lapang dada. Meski dengan wajah sedih, L mau juga menerima uluran tangan Mbo yang akan menggendongnya.

Gw dan Ai kemudian jalan menuju stasiun dengan hati sedikit tenang karena tidak ada tangisan pagi ini. Puji Tuhan.

Makin besar makin mengerti tentang kehidupan ya, Nak..

20180419_133114_0001

Selamat tanggal 19, anakku πŸ™‚