*Baca dengan detail, jangan loncat-loncat supaya maksud dan tujuan tersampaikan dengan baik.
Hai hai semua, gimana liburan Natal kemarin? Pada kemana aja? Hari ini gw sudah ngantor, Ai malah dari kemarin. So, untuk mengisi waktu istirahat, gw ngetik ini deh.
Jadi dari kemarin semacam ada keresahan yang tak terungkapkan di diri gw soal pembahasan Natal-Natal ini. Bukan, bukan dari gw, tapi dari penglihatan sekitar gw. Entah dari media sosial, maupun dunia nyata. So, daripada melebar kemana-mana, gw pengen deh sesekali blog gw ini memberi sedikit pengetahuan. Tsahhhh.. Kali ada yang belum tau jadi tau kan. Tentu saja atas sepengatahuan gw yang sangat sangat sangat terbatas ini ya.

Tanggal 25. Banyak perdebatan yang bilang soal tanggal 25 itu bukan hari kelahiran Isa Al-Masih. Waktu itu gw di jelasin sih sama Gembala gw waktu masih di Glow soal kenapa perayaannya tanggal 25. Cuma seingat gw secara perhitungan musim, sensus penduduk, terus hitungan mundur dari hari apa yang gw lupa, dll tuh di perkirakanlah kelahiran Yesus itu di bulan Desember tanggal 25. Detail banget pokoknya dijelasin sama Pak Gembala. Buat gw penjelasan itu masuk akal, cuma tetap, kapan waktu tepatnya rasanya ga ada yang tau. Lagian bukan ditanggal-nya yang penting. Intinya ada hari dimana Sang Juru Selamat lahir. Buat gw pribadi perayaan Natal itu semarak karena liburnya banyak. Tapi perayaan yang paling sentimental buat gw tentu saja adalah Paskah.

Ornamen Natal. Ok, ini juga termasuk dalam hal yang sering diperdebatkan. Let me tell you the truth ya. Ga ada satu pun dari ornamen-ornamen Natal ini yang Alkitabiah. Santa Claus bahkan tidak ada ceritanya di Alkitab. Alias ga ada hubungannya sama Iman dan Kepercayaan orang Kristen. Jadi pakai topi santa tuh tidak membuat orang kemudian jadi Kristen. Ga sesederhana itu lah. Santa Claus dan segala perintilannya, Pohon Natal dan segala isinya, Christmas Door Wreath dan lain-lain itu ga ada satu pun tercatat dalam kisah Kelahiran Yesus dalam Alkitab. Ibaratnya ornamen ini cuma pemanis saat Natal. Macam kita ulang tahun yang ada balon, kue, lilin. Semua itu tidak berkaitan langsung dengan si birthday boy/girl. Tapi ya untuk terlihat meriah aja dan ada pembeda dari perayaan-perayaan lainnya. In fact, Tuhan Yesus lahir dalam kesederhanaan di Kandang Domba karena ga ada lagi kamar hotel yang tersedia bagi mereka.

Lagu Natal. Kalau kalian bedah secara lirik, kebanyakan lagu-lagu Natal yang barat punya, yang populer itu, yang sering diputar di mall, selain O Holy Night (atau beberapa yang lain yang ga gw inget) ga ada yang benar-benar menceritakan soal Kelahiran Yesus. Memang ada kata Christmas-nya sih, tapi kata itu lebih refer ke keterangan tambahan. Macam lagu All I Want For Christmas yang sering diputar dimana-mana itu ga ada Natal-nya kecuali si kata Christmas. Kebanyakan lagunya kek berisi soal kumpul-kumpul keluarga mau Natal, rindu seseorang di hari Natal, gitu-gitulah. Sedikit yang beneran liriknya soal Yesus, atau yang meng-Agung-kan kedatangan-Nya. Banyak sih lagu lain, tapi ga gw bahas lah, bisa panjaaang nanti ga kelar-kelar. Yang isi liriknya dalam dan beneran nyangkut sama Iman Kristen itu lagu-lagu Natal dari dalam negri. Lagi-lagi ga perlu gw jelasin lebih lanjut karena pasti tau artinya kan.

Ok, sekian dari gw memberi penjelasan soal hal-hal yang meramaikan linimasa soal Natal ini. Kalau ada teman-teman mau tambahin penjelasan atau yang lainnya yang gw kelewatan monggo di kolom komen ya.

Gw pribadi ga merasa ada hal-hal yang janggal soal Natal sampai merantau ke Jakarta. Sebagai manusia yang tumbuh besar di Provinsi Sulawesi Utara, daerah dimana Toleransi benar-benar terjaga dengan indahnya. Lebih khusus lagi gw bersyukur dibesarin sama Papa yang pikirannya sangat terbuka. Dari kecil gw dididik Papa untuk berteman dengan orang baik tanpa melihat latar belakang apapun. Mau dia kaya, mau dia miskin ga masalah. Mau agamanya sama, mau agamanya beda, ga apa-apa. Makanya dari kecil pun gw sudah terbiasa bertetangga, berteman, bersahabat, bahkan bersaudara dengan yang ber-agama lain.
Memang gw akui gw cukup shock ketika datang Jakarta. Banyak hal yang terlalu berbeda. Padahal ini Jakarta. Ibu Kota Negara.
Sejak disini gw baru tau ada istilah Pribumi Non Pribumi. Terus tau soal halal dan haram itu banyakkk sekali listnya selain babi. Mungkin karena disana kami hidup bersama tanpa ngeributin hal-hal yang berbeda. Ibarat ya sudah tau kita berbeda, terus kenapa? Toh kan “Torang Samua Basudara”. Sama-sama Manusia yang tinggal di bawah kolong langit yang sama. Mata lo memang sipit, atau belo, atau punya kulit putih, atau hitam, atau merah tapi ketika semua pembungkus luar dibuka, bukannya sama isinya? Hidup bersama dalam segala perbedaan bukannya indah ya? Ga kebayang sih gw kalau tinggal didunia yang cuma punya satu warna. Bosan banget pasti!
Gw sendiri sedari kecil memang ga pernah mau tau soal kepercayaan agama lain. Mikirnya sederhana, pengetahuan gw soal keimanan gw aja masih dangkal. Apalagi kalau dah ngobrol soal Iman tuh bisa memicu perdebatan yang mana sangat gw hindari karena gw takut salah. Lagian kadang manusia tuh baru tau sedikit tapi berasa dah tau semua. Kalau ga tau sama sekali kayak gw kan enak. Macam ada kejutan-kejutan gitu waktu akhirnya tau. Makanya ya itu tadi gw ga tau kalau list haram panjang banget selain babi. Which is ga masalah sih buat gw untuk tau sekarang, bagus malah. Jadi bisa menjaga jangan sampai teman, sahabat, sodara gw masuk dalam dosa. Kayak dari kecil tuh. percaya atau engga, Mama ga pernah masak babi saat bikin acara ngundang orang ke rumah. Acara apapun, entah ibadah biasa, Natal, Ulang Tahun, atau apa saja tidak pernah disediakan babi. Ya karena itu tadi, Mama menjaga supaya yang datang ke rumah bisa makan dengan nyaman.
Jadi lewat postingan ini gw cuma mau bilang kalau gw pribadi sangat tidak masalah, dan tidak mau mempermasalahkan soal pemberian ucapan Selamat Natal. Gw sama sekali tidak akan tersinggung kalau pada ga ngucapin ke gw. Jangan sampai lah gara-gara ngucapin terus jadi bikin tambah dosa. Soalnya kalau dibalikkin lagi ke gw, apakah gw mau melanggar aturan Firman Tuhan ya gw ga mau 🙂
Alangkah bahagianya
Hidup rukun dan damai
Didalam persaudaraan
Bagai minyak yang harum
Alangkah bahagianya
Hidup rukun dan damai
Ibarat embun yang segar
Pada pagi yang cerah
Laksana anggur yang lezat
Kan pemuas dahaga
Alangkah bahagianya
Hidup rukun dan dama