Weekend Kemarin Itu : Living World – Alam Sutera

Akhirnya jadwal ke mal tiba juga. Bohong deh, pernah ke mal juga sebelumnya hanya tidak di update disini. Kali ini semangat nulis karena ini adalah kunjungan perdana.

Sebagai warga Serpong (eciyeh) rasanya kurang afdal kalau tidak menyambangi deretan mal yang ada. Ke Aeon terus, meski segalanya ada, kok bosan juga. Setelah menaiki taxi bertiga bareng L, kami pun sepakat untuk ke Living World. Alasan lain kami membawa L main ke mal juga supaya si Mbo bisa istirahat. Makanya kali ini perginya bertiga saja. Ternyata lumayan juga jarak dari rumah, seperti dari Mangga Besar ke Senayan City lah. Syukurnya meski di Waze ada beberapa titik merah, tapi jalanan hari itu cenderung lancar.

Begitu turun dari taxi, mata ini langsung terperangah dengan promo Chick’N Roll. Seperti berkonspirasi, perut Bunda mendadak keroncongan. Ga perlu lama buat gw untuk minta tolong ke Ayah beliin. Haha. Kapan lagi makan kenyang seharga IDR 15k di mal. #bukanendorse

Sumber: Disini

Begitu makanannya datang, paham lah gw kenapa harganya bisa jadi murah. Isi ayamnya sedikit sekali. Haha. Selain rice bowl, kami juga memesan ice cream sundae. Karena mesin cone-nya rusak, kami akhirnya memesan Choco Loco. Rasanya enak, gw suka potongan brownies dan sereal dipadukan dengan es krim sundae. Latisha pun kebagian wafer rollnya.

Puas menyantap makan sore tesebut, kami melanjutkan acara jalan-jalan. Berhubung tujuan utamanya adalah buat menyenangkan hati si kecil. Jadi lah kami mencari, dimana kira-kira playground ok buat L bisa lari sana sini. Tak disangka, di mal sebesar ini jumlah playground untuk anak seusia L hampir ga ada. #sedih. Setidaknya itu lah jawaban yang kami dapat dari pihak security. Sempat menengok area playground ACE kemudian kecewa karena syarat tinggi badan anak yang mereka tetapkan adalah minimal 100cm. Kalau dilihat sih memang model permainannya cukup ekstrem. Wajar.

Foto dari kejauhan

Akhirnya pindah ke Fun World. Letaknya ada di lantai atas. Sebelum kesana, mata kami menangkap ada satu bagian yang seru untuk di jelajahi. Belakangan kami tau kalau itu adalah restoran Ubud Paradise. Ada gapura, beberapa patung yang ukurannya terbilang besar, juga musik gamelan yang khas Bali. Sejenak lupa kalau masih di Serpong.  Sayang, saking serunya gw memfoto suami dan anak, diri sendiri dan sekeliling lupa diabadikan. Kami berjalan mengelilingi tempat ini hingga keluar di pintu yang sama. Dan langsung menuju Fun World.

Sampai di Fun World, ternyata Ai lupa bawa kartunya. Ya sudah, beli lagi dengan isi saldo Rp. 100,000.-. Mikirnya sih ga bakal habis juga kalau murni L yang main. Benar saja. Main itu sebentar bosan, main ini baru gesek sudah ga mau lagi. Haha. Ah anak usia segini sih paling benar itu dibawa ke lapangan, kasih bola, terus biarin aja dia lari sampai puas. Untung buat Bunda karena tumben banget melihat ada kursi pijat yang bisa digunakan setelah gesek kartu. Sekali gesek kalau ga salah Rp. 3,900.- dan berfungsi selama 5 menit. Total 5 kali gesek buat Bunda, dan 3 kali gesek untuk Ai. Lumayan berguna mengurangi gempor. Sekarang lagi mikir, taman yang luas, yang aman buat L lari-lari disekitaran Serpong Selatan dimana ya? Ada masukan?

Kelar menemani L.. Errr.. Ini L yang menemani Ayah Bunda sih jadinya ya. Haha. Kami langsung menuju Pepper Lunch buat makan malam. Malam itu tiada kegalauan karena Bunda sudah ingin sekali makan daging sapi. Bunda pesan Jumbo Beef Pepper Rice, sedangkan Ayah pesan BBQ Premium Beef & Chicken Steak. Ga sempat foto saking laparnya. Terus yang bikin keki, Ayah yang kebagian tugas siapin isi tas L lupa membawa makanan lain selain brownies. Hikss.. Jadilah L dikasih makan itu sama susu saja.  Maafkan Ayah Bunda ya nak, meski tampilan kami sekeren Malaikat tapi kami memang masih manusia biasa. Jadi pelajaran buat Bunda kedepannya untuk tidak lupa mengaudit hasil karya Ayah ya.

Selesai makan, selesai juga keseruan bermain bersama L. Pas pulang Mbo ngadu kalau beliau kenyang nonton tv. Hihi.. Syukur ya Mbo 🙂