Mudik 2017 – Pagoda Ekayana Tomohon

Mudik kali ini gw ngomong ke Ai kalau gw tuh pengen jalan-jalan. Apalagi ternyata banyak tempat bagus yang sebelumnya belum pernah gw kunjungin. Kan malu-maluin ya pas ditanyain sama temen yang liburan kesana…

“Sudah pernah kesini belum Py?”

“Belum”

“Sudah pernah kesitu belum Py?”

“Belum..”

Salah satu dari sekian banyak yang belum pernah gw kunjungi adalah si Pagoda yang berada dalam komplek Vihara Ekayana.

Vihara Ekayana ini terletak di Kota Tomohon, tepatnya di Kelurahan Kakaskasen Dua. Posisinya di sebelah kiri kalau anda datang dari arah Manado. Kalau sekiranya Waze ga berhasil membuat anda mencapai lokasi ini, boleh coba GPS (Gunakan Penduduk Setempat) alias nanya ke orang lokal yang anda jumpai. Sampai kemarin gw kesana, mereka masih ramah kok dengan pengunjung. 🙂

Sayangnya kelakuan pengunjung yang mungkin pemegang SIM tembak ini lumayan bikin ngurut dada. Gimana enggak? Lihat aja cara markirnya. Haiyah. Fyi, manusia modelan begini banyak di jumpai ga cuma di daerah wisata, tapi juga di mall-mall.. Ampyunn..

Bisa dapat berapa mobil coba kalau diparkir rapih.. Hmm

Hujan rintik tidak menghalangi keinginan gw buat menikmati keindahan Pagoda ini dan mengabadikannya dalam bentuk foto. Suasananya jadi adem sekali (ga hujan juga emang adem, karena Tomohon ini daerah tinggi), ditambah view Gunung Lokon yang menjulang tinggi dengan gagahnya. Superb!.

Ada banyak patung berjejer di sisi kiri sepanjang jalan masuk sampai ke dalam. Cuma gw ga sempat foto semua. Kalo yang gw dengar ada 18 patung yang disebut Arahat. Arahat itu adalah murid Budha yang sudah mencapai kesucian tertinggi (CMIIW).

Disebelah kanan dibikin tempat buat gw orang foto-foto. Informasi ngasal deng btw, gw menyimpulkan sendiri. Wkwkw.

Ga ada tiket masuk untuk masuk ke tempat ini, cuma ada tulisan (ga kefoto kayaknya) boleh memberi sumbangan serelanya. Wajar lah ya, kan untuk ngurusin tempat ini biar tetap indah butuh biaya.

Puncak Pagoda langsung terlihat, gw pun ga sabar buat foto-foto. Langsung narik Ai biar jalan cepetan. Haha

Kayaknya mesti mempertimbangkan beli kamera deh biar ga pecah foto-fotonya

Karena masih dalam suasana “amazing race” alias ga punya waktu banyak (ditambah hujan) jadinya ga sempat deh buat jelajahi dalamnya Pagoda.

Foto ma duapupu yang tinggi bener. Berasa angka 10 percis dah. XD

Bergerak lebih ke dalam, ada bangunan merah cantik yang diberi nama Istana Kwan Im. Sayang saking serunya gw videoin sampai lupa foto. Aroma dupa sangat menyengat, khas tempat sembahyang. Tenang banget, meski gw sempat misuh-misuh sama pengunjung lain karena ga melepas alas kaki ditempat yang seharusnya.

Makin beranjak masuk, dibagian paling belakang Vihara ada kolam kura-kura. Gw ga tau deh apakah patung ini dirubah atau memang ada 2 kolam kura-kura. Soalnya foto teman yang datang sekitar tahun 2013 bentuknya beda dengan yang kemarin gw foto.

Konon disini kalau kita melempar koin, dan koin tersebut mengenai genta atau lonceng yang ditengah sampai berbunyi, maka keinginan kita bisa terwujud. Hanya saja hal itu bukan perkara yang mudah karena dia berputar dengan cepat. Untuk foto sampai jadi foto bentuk utuh saja gw mesti nunggu momen yang pas.

Begitulah hasil kunjungan singkat gw ke Vihara Ekayana. Sayang sekali gw ga ketemu pengurusnya, kalau ga kan mungkin lebih banyak informasi bisa gw bagikan disini.

Oh ya, postingan soal Mudik 2017 ini timeline-nya dah amburadul. Gw bikinnya ga sesuai waktu kunjungan alias berurutan gitu. Bikinnya sesuai mood yang ngetik pengen bahas yang mana duluan. XD