Commute Life

A commute is a journey you take from home to work and back again. You might enjoy your subway commute because it gives you lots of time to read. Your commute is your trip to work, and the verb commute describes making that trip — like your preference to commute by public bus. – https://www.vocabulary.com/dictionary/

*****

Source: Krl.co.id

Mungkin belum banyak yang tahu kalau sekarang kami sudah pindah rumah. Cerita soal ini masih diolah di draft 😀 Belum.. Belum.. Kami masih pindah ke rumah orang alias pindah kontrakan. Bisa dibilang ini keputusan yang kami ambil setelah tak lagi nyaman dengan kelakuan tetangga seberang kamar. Kami sih tentu saja minta ke Bokap di Surga biar dikasih rumah sendiri. Cuma kami tau Dia Bokap yang baik. Kalau tau anak-Nya butuh ga perlu diinget-ingetin. Pasti disediakan sesuai waktu-Nya. Yang kami lakukan cuma mengimani kalau kami sudah mendapatkan, dan menjalani kehidupan seperti yang Dia minta.

Thanks Bu Fifi Tjahaja Purnama buat sharing soal Mentalitas Anak Raja yang relevan banget karena lahir dari kisah hidupnya sendiri. 🙂 Meski cuma nonton via youtube, tapi saya sangat diberkati.

Kami pindah ke daerah Serpong yang mana kalau untuk berangkat setiap hari ke tempat kerja menggunakan KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line. Jangan dibayangkan KRL ke arah Serpong seperti yang ke Bekasi atau Bogor ya. Seram banget sih itu. Pertimbangan kami melipir ke daerah ini adalah Roker (Rombongan Kereta) nya lebih manusiawi. Jadwal kereta yang terbilang tepat waktu sesuai jadwal yang ada, terus pilihannya banyak. KRL jurusan Serpong ada 4 pemberhentian terakhir. Serpong, Parung Panjang, Maja dan Rangkas Bitung. Jurusan yang lebih jauh tentu saja lebih padat. Kami seringnya naik yang dari Parung Panjang atau Serpong untuk berangkat atau pulang. Dengan sedikit trik, Puji Tuhan kami selalu kebagian tempat duduk. Untuk triknya ga akan gw bagiin disini lah, nanti jadi berebut tempat duduk. XD Meski sebenarnya berdiri pun masih terbilang nyaman karena ga berdesakkan. Saat turun juga rokernya masih santun, turun dengan tertib, yang didepan pintu ga akan maksain masuk. Ya ada oknum-oknum yang barbar, tapi secara keselurahan naik KRL arah Serpong jauh lebih nikmat dari yang lain.

Karena tempat yang lebih jauh, tentu saja kami bangun lebih pagi dari yang sebelumnya. Kalau dulu gw bisa bangun jam 7 (naik mobil ke daycare, terus lanjut ojek online), sekarang jam 6 karena jam 6.30 sudah harus menuju ke stasiun (masih menggunakan ojek online). Gak pagi banget kan? Masih ok lah, macam anak sekolahan.

Dari stasiun yang kami naiki, perjalanan memakan waktu 36 menit untuk sampai di stasiun Palmerah buat gw, dan 40 menit ke stasiun Tanah Abang buat Ai. Setelah itu lanjut ngojek ke kantor masing-masing. Total waktu tempuh kami setiap hari hampir sejam. Jadi total sekitar 2 jam. Again, masih manusiawi banget untuk ukuran karyawan Jakarta.

1 Minggu pertama adalah waktu penyesuaian. Mencari jadwal kereta yang pas buat kami berdua agar pergi dan pulang bisa berbarengan tanpa saling tunggu. 1 Minggu berikutnya, ketika jadwal sudah cocok, penyesuaian dengan jam tidur. Meski cuma lebih awal sejam, rasanya mengantuk sekali. Ketika sudah dapat tempat duduk, gw langsung memejamkan mata dan entah apa yang terjadi, bangun pas sudah sampai.

Cuma ternyata tidur begitu bikin kepala sering sakit. Akhirnya sekarang gw memilih untuk ga tidur lagi. Sudah hari ke 3 gw habiskan dengan nonton serial drama Korea. Hitung-hitung mengejar ketertinggalan setelah Goblin usai. Haha. Bisa dibilang kami berdua sudah mulai menikmati commute life ini. Bahkan kalau bisa, boleh deh dapat hunian didaerah sini juga.

Kalau kamu, sehari-hari habisin waktu berapa lama dijalan buat sampai kantor?