Cerai?

Edit

Rasanya kata itu masih jadi hal yang tabu ya? Atau dilingkungan gw aja? Sebenarnya kan dalam Alkitab Tuhan melarang perceraian ya. Cuma karena umatnya tegar tengkuk jadi tetap perceraian itu terjadi.

NewDivorcedCouple.png

Source: Todaloos.com

Ada seseorang dalam salah satu circle pertemanan gw sedang mengalami hal ini. Sebut saja dia Keara (abis baca Antalogi Rasa XD). Saat ini dia sedang mengumpulkan niat untuk membuat gugatan cerai ke suaminya. Dulu Keara menikah dengan (sebut saja) Panji (ok, masih tokoh dalam AR) karena Keara sudah hamil duluan. Ga ada perayaan apa-apa seingat gw, atau gw nya aja yang ga terundang? Entahlah.

Saat menikah status mereka masih mahasiswa disalah satu Perguruan Tinggi Swasta di daerah. Keara, karena merasa sudah melakukan kesalahan ke Mamanya, akhirnya menebus dengan cara kuliah yang rajin setelah sempat cuti saat melahirkan. Begitu selesai kuliah dia banting tulang dengan kerja dibeberapa tempat sekaligus. Gak kenal lelah sama sekali. Tujuannya cuma satu, memperbaiki semuanya.

Suaminya kemana? Setelah selesai kuliah dia kembali ke rumah orang tuanya. Dengan iming-iming akan dapat pekerjaan dari salah satu tantenya, dia pun memilih untuk ga memasukkan lamaran kerja kemana-mana. Setidaknya itulah yang gw dengar dan lihat.

Jadi selama istrinya berjuang mati-matian, kerja kesana kemari, suaminya ya begitu doang. Mertuanya juga sebodo amat dengan anak laki2nya yang cuek cenderung malas itu. Keara yang semula ikut menumpang tinggal akhirnya memilih untuk keluar dari rumah mertuanya tersebut.

Selama waktu itu Keara beberapa kali meminta ‘bantuan’ dari suami dan keluarga suaminya agar beban biaya sekolah anak mereka, (sebut saja) Anya,   bisa dibagi. Tapi Keara ga dapat satu Rupiah pun. Sekedar basa basi busuk juga enggak ada. Baik dari Panji atau salah satu dari keluarganya. Yang ada malah ketika Keara membuat cerita seolah terjadi tunggakan biaya sekolah, Oma Anya langsung menodong Keara untuk segera membayar. Panji? Paling menjawab Mamanya dengan kalimat “Ya gimana? Orang saya belum kerja, Ma“. T_T’

Laki-laki macam ini enaknya diapain coba? Gemas sendiri gw jadinya.

Sampai satu titik, karena tuntutan pekerjaan, Keara memutuskan untuk membeli mobil dengan cara dicicil. Waktu Omanya Anya berkunjung ke sekolah Anya, tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu, kemudian mengobrol lah dia (sudah ga ada hormat lagi gw nulisnya) dengan Anya, keluarlah kalimat “Mama kamu bisa tuh beli mobil, masa uang sekolah kamu aja minta Papa kamu“. Menurut ngana??!!.

Mendengar Keara menceritakan hal itu ke gw bikin darah gw tetiba mendidih.

Hellawwww!!

Masih punya malu atau engga sih? Yang namanya Anak ya tanggung jawab berdua lah. Sudah lihat istrinya pontang panting, bukannya dibantuin, malah tambah beban.

Dan kejadian ini berlangsung bertahun-tahun, sampai sekarang anak mereka sudah mau 10 tahun. Selama waktu itu pula Keara banting tulang seorang diri. Panji sibuk dengan entah apa hal yang dikerjakannya. Yang pasti kontribusi dia dalam membesarkan Anya itu NOL BESAR. *capslock jebol*.

Yang terbaru sih beberapa hari ini Mamanya Keara mesti balik ke daerah karena berobat. Anya yang tadinya diurusin oleh Mamanya Keara akhirnya harus diurus seorang diri oleh Keara. Bolak-balik ke klien sambil antar jemput Anya ke sekolah. Saat jam sekolah usai, Anya pun ikut Keara kerja. Keara mengkondisikan mobilnya senyaman mungkin agar Anya betah dan ga rewel. Keara sempat beberapa kali membuat postingan di Facebook tentang keadaan mereka. Dengan harapan ya siapa tahu ada salah satu keluarga atau mungkin Panjinya sendiri melihat dan mengulurkan tangan membantu mengawasi Anya dirumah. Gw kebetulan temenan juga sama Panji di FB jadi tau kalau dia lumayan aktif. Tapi engga ada tuh. Sama sekali engga ada action apa-apa untuk membantu.

Pernah sekali Mama dan kakak Keara berkunjung ke rumah Panji untuk membicarakan perihal penyelesaian masalah antara Panji dan Keara. Tapi sepertinya ga bersambut. Malah kalau dari baca chat WA antara Keara dan mertuanya, seolah-olah mereka tidak menghormati itikad baik keluarga Keara ini. Jadi bisa disimpulkan sih kalau Panji begitu juga karena orang tuanya sama-sama ga peduli.

Kalau sudah begini, satu-satunya masukkan dari gw buat Keara adalah CERAI aja.

divorce-1

Source: Doingwheelies.com

Kalau bicara gimana dengan Anya? toh selama ini juga Panji GAK pernah ada buat Anya. Jangankan bertemu, untuk sekedar nelpon saja tidak pernah. Selalu alasannya “Kan bisa BBM atau WA“. Duh, anak 10 tahun ga butuh komunikasi via begituan. Mungkin juga Anya malah belum ngerti isinya. Anak itu butuh kehadiran orang tuanya lengkap. Menunjukan dengan nyata kasih sayangnya.

Cinta? Menurut pengakuan Keara sih rasa itu sudah lama hilang. Hilang oleh peluh perjuangannya bertahun-tahun seorang diri.

Tuhan dengan jelas bilang bahwa Perceraian itu ga bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Tapi.. Tapi.. Kalau sudah berusaha sekian lama ga ada hasil juga. Bisa bilang apa/

Sampai keluarga saja sudah datang kerumah mereka tapi ga disambut dengan baik terus gimana dong?

Ahh.. Berdoa semoga Keara selalu kuat dan tegar. Dan dia dan juga Anya selalu dalam lindungan Tuhan.  Amin.

images.jpg

Source: Pinterest