Filosofi Kopi |

Selesai nonton Senjakala Di Manado gw memutuskan untuk sekalian ke Filosofi Kopi, si kedai kopi fenomenal seperti judul buku dan filmnya. Sesungguhnya gw bukan pecinta kopi sih. Bisa minum tapi bukan yang nyari dan harus gitu. Motivasi terbesar gw sih ya bisa ketemu langsung si ganteng Chicco Jerikho atau Rio Dewanto. Tapi ternyata harapan mesti pupus karena mereka pas ga ada.

Bentuknya persis seperti yang di film, lengkap dengan seragamnya juga. Tempat barista dan kasir ditengah-tengah kedai, jadi kita bisa lihat proses pembuatan kopinya. Seru deh.

Tapi, meski ga ketemu pujaan hati, ga ada penyeselan didiri gw, karena malam itu gw sangat menikmati waktu yang gw habiskan bareng Kristin. Hampir 3 jam waktu kami pakai dengan ngobrol. Benar-benar quality time. Bahkan gw sampai lupa cek WA dari suami yang bertuliskan “Pulang jam berapa?” XD haha.. Terlihat seperti istri durhaka ya. Bukan pembelaan sih, cuma menurut gw hal-hal seperti ini sangat gw butuhkan untuk bikin gw tetap waras menjalani hidup. Setiap insan punya caranya sendiri bukan?

Pesanan Kitin, Red Velvet. Enak!

Pesanan gw. Cafe latte dan cake coklat. Segini abis IDR 66k

Buat yang pengen ngerasain tempat nongkrong kekinian di daerah Blok M, gw rekomen tempat ini buat kalian. Tempatnya asik, minuman dan makanannya enak, dan syukur-syukur bisa ketemu si duo ganteng.