Diary Bumil: Naik Bus TransJakarta Saat Hamil

Didalam bus TransJakarta atau selanjutnya saya sebut bus TJ tersedia beberapa kursi prioritas. Kursi prioritas dimaksudkan untuk penumpang lanjut usia (Lansia), penumpang dengan kendala fisik, penumpang yang membawa anak, dan penumpang yang sedang hamil. Kursi prioritas ditandai dengan alas berwarna merah, posisinya tidak jauh-jauh dari pintu masuk untuk memudahkan orang yang butuh.

prioritas seat

Sumber: Klik disini

Syukurnya selama hamil ini saya selalu dapat tempat duduk dikursi prioritas atau kalau sudah penuh selalu ada saja orang yang berdiri ngasih tempat duduk ke saya. Tapi bukan tanpa drama tentu saja, karena kalau lancar-lancar saja ga akan saya posting karena ga menarik 😀

Untuk masuk ke dalam bus saja sudah ada dramanya sendiri. Kalau pagi sih bebas drama karena halte jarang yang sampai penuh banget. Tapi pas pulang.. Beughh.. Padat sobb!! Apalagi kalau sudah dikombinasikan dengan hujan. Makin-makin deh orang berjubel. Pernah waktu itu saya berdiri sampai berasa dah mau pingsan saking lamanya dan itu aroma sudah gak karuan. Ditahan-tahan saja karena kalau mau keluar pun jalanan sudah stuck dimana-mana. Pas mau masuk itu yang dari belakang langsung main ngedorong. Saya pun langsung teriak meminta jangan didorong karena lagi hamil. Dan kejadian didorong ini sering meski lagi gak hujan. Syukur lah dikaruniai toa alami, jadi bisa teriak kencang XD Kalau dihalte transit macam Harmoni sih enak ada penjaga yang stand by mendahulukan penumpang prioritas. Tapi kalau dihalte selain itu petugasnya angin-anginan. Kadang ada kadang engga.

Didalam bus saya ga pernah nunggu inisiatif penumpang lain. Maksudnya saya ga pernah cuma sekedar berdiri dan berharap orang lain ngasih tempat duduk buat saya. Begitu masuk kalau ada petugas pasti langsung saya colek dan minta dia carikan tempat duduk. Kalau ga ada petugas, saya akan berdiri didepan kursi prioritas dan ngeliatin penumpang yang duduk disitu. Kalau ternyata penumpangnya bukan golongan prioritas akan langsung saya colek dan minta tempat duduknya. Bahkan untuk mereka yang pura-pura tidur atau tidur beneran, pasti saya bangunkan.

Pernah waktu itu ada saya dan seorang ibu-ibu lansia yang membutuhkan tempat duduk. Sayangnya yang bersedia ngasih tempat duduk cuma 1 orang, alhasil dia bingung mau kasih siapa. Si ibu lansia langsung suruh saya duduk karena katanya masih kuat berdiri. Waktu itu posisi terhalang, pas saya duduk baru ngeh ternyata yang duduk dikursi satu lagi adalah seorang pelajar yang mengenakan baju Pramuka. Dia melek, ngeliatin, terus tidur lagi. Itu tanduk muncul seketika $%^#*#&#^@@ Langsung saya bangunin dan minta dia ngasih tempat duduk buat si Ibu.

Selain cerita-cerita menyebalkan dari penumpang yang pura-pura tidur biar kursi ga diminta. Atau pun yang tetap ngeyel duduk meski sudah ditegur yang berimbas ke penumpang sebelahnya yang mengalah, selama kehamilan ini saya bertemu dengan orang-orang yang masih mau perduli dengan sekitarnya.

Saya gak pernah lupa dengan kebaikan seorang perempuan yang memberikan tempat duduknya buat saya. Saya punya kebiasaan kalau dikasih tempat duduk pasti saya bilang terima kasih dengan menatap mata. Pas saya lihat ternyata perempuan ini sedang sakit karena wajahnya pucat sekali. Saya enggan mengambil tempat duduknya, tapi dia memaksa kursi itu buat saya sambil ngomong begini “Duduk aja mba, saya baru melahirkan beberapa waktu lalu, saya tau rasanya tidak dikasi tempat duduk didalam bus“. Terharu banget. Saya berulang kali mengucapkan terima kasih. Dan setelah itu kami terlibat percakapan kecil. Syukurnya dia turun 3 halte setelah saya duduk, jadi rasa bersalah saya gak terlalu lama 🙂

Beda lagi dengan kebaikan seorang Ibu yang saya alami. Waktu itu saya mau turun di halte Monumen Nasional, posisinya saat itu bus penuh sesak. Pas saya berdiri, Ibu ini langsung nanya “Mba mau turun ya?” Tentu saja saya menjawab ya. Mendengar jawaban saya, beliau langsung menghadap ke kerumunan penumpang yang berdiri sesak dan teriak “Mba-mba permisi, buka jalan ya, ada ibu hamil mau lewat”. Saya kaget dan terharu disaat bersamaan, dan ga lupa bilang terima kasih. Ibu itu teriak beberapa kali sampai memastikan saya keluar dengan aman.

Beberapa kali saya ngalamin hal tak terduga didalam bus TJ sejauh ini. Hanya saja kalau dilanjutkan terus mungkin postingan ini ga akan selesai-selesai 🙂

Yang pasti selain ada orang menyebalkan, masih ada orang baik yang peduli kepada sesama didalam bus TJ ini.:)